SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN
PROGRAM
KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DANJARINGAN
Mengadministrasi
Server dalam
Jaringan
PENYUSUN
NAMA :
JESSICA APRILIA PELEALU
KELAS :
XII – TKJ / 11-041
SMK PANCA MARGA
MAKASSAR
KATA PENGANTAR
Modul dengan judul “Mengadministrasi Server dalam Jaringan” merupakan bahan ajar yang digunakan sebagai
panduan praktikum peserta diklat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk
membentuk salah satu bagian dari kompetensi bidang keahlian Teknologi Informasi
dan Komunikasi pada Program Keahlian Teknik Komputer dan Pengelolaan Jaringan.
Modul ini menguraikan tentang
langkah-langkah yang diperlukan untuk mengadministrasi server dalam
jaringan dimulai dari persiapan yang diperlukan sampai dengan pelaporan hasil
mengadminstrasi server dalam jaringan. Modul ini terdiri dari 6 kegiatan
belajar. Kegiatan Belajar 1
membahas tentang mengidentifikasi
jenjang pengguna dan aplikasi pada jaringan , Kegiatan Belajar 2 membahas
tentang mengatur service yang berjalan pada server , Kegiatan Belajar 3
membahas tentang mengecek kondisi server berdasarkan log file, Kegiatan
Belajar 4 membahas tentang mengisi
log sheet / report sheet , kegiatan belajar 5 membahas tentang security dan
kegitan 6 melaporkan hasil mengadministrasi
Server.
Modul ini terkait dengan modul-modul
lain yang membahas tentang Melakukan
Administrasi Server. Oleh karena
itu, sebelum menggunakan modul ini peserta
diklat diwajibkan telah mengambil
modul tersebut.
Makassar, 27 Januari 2014
Penyusun
PERISTILAHAN/GLOSSARY
LAN :
Lokal Area Network
WAN :
Wide Area Network
Scandisk :
adalah tol yang digunakan untukmemeriksa
struktur file system
Disk defiragmeter : tool
yang digunakan untuk mengatur struktur
atau tat letak file sehingga akan
mengurangi
fragmentasi sebuah space hardisk.
VGA card :
komponen computer yang difungsikan untuk
mengolah grafik untuk ditampilkan ke
dalam
layer monitor
CPU
: komponen ini merupakan otak
dari computer,
kecepan dan kecerdasan prosesor
tergantung
dari kecepatannya.
Montherboard :
merupakan tempat dari semua komponen
computer terpasang.
Heatsink :
Pendingin
BAB I
PENDAHULUAN
A.
DESKRIPSI JUDUL
Mengadministrasi Server dalam
jaringan merupakan modul teori dan atau praktikum yang membahas dasar-dasar
mengadministrasi server dalam mengelola suatu jaringan baik sebagai jaringan
local atau jaringan berbasis luas ( WAN ). Di
sebuah komputer yang digunakan oleh
banyak user dan belum diterapkan pemberian Disk Quota, seringkali masing-masing
user menyimpan datanya tanpa memperhatikan kapasitas harddisk komputer tersebut.
Tentu saja hal in akan menimbulkan masalah-masalah yang membuat pusing seorang
administrator.
Untuk mengatasi agar masing-masing
user tidak dapat menyimpan data melebihi kapasitas yang diizinkan , maka seorang administrator perlu menerapkan
pemberian disk quota pada masing-masing user tersebut. Akan tetapi mungkin
saja ada beberapa user yang ingin
diberikan disk quota yang lebih besar atau bahkan mungkin diberikan disk quota
yang tidak terbatas. Karena itu dengan penerapan
disk quota ini dapat diatur pembagian
quota masing-masing user sesuai dengan yang dikehendaki. Banyak pilihan yang
dapat digunakan dalam menentukan cara untuk memberikan batas quota yag mungkin
dialokasikan untuk seorang user atau group yaitu apakah dengan menentukan ruang
disk atau dengan menentukan banyak file
yang boleh mereka buat. Anda boleh
saja membatasi alokasi ruang disk (block quota) atau berdasarkan jumlah file
(inode quota) atau mungkin kombinasi keduanya. Masing-masing pembatasan ini
kemudian akan dibagi atas dua
kategori, yaitu kategori hard limit
dan soft limits.
Hard limit tidak boleh dilewati.
Setelah seorang user mencapai hard limitnya, dia tidak akan mendapatkan tambahan
alokasi baru pada file sistem tersebut. Sebagai
contoh jika user tersebut mempunyai
hard limit 500 blok dalam sebuah file sistem
saat dia telah mengggunakan 490
blok, maka user tersebut hanya tinggal memiliki
2
alokasi 10 blok. Jika dia mencoba
untuk mengalokasikan tambahan 11 blok, maka
usaha ini akan gagal karena sudah
melewati hard limitnya.
Sebaliknya soft limit dapat dilewati tapi hanya selama waktu
yang telah
ditetapkan. Periode ini dikenal
dengan sebutan grace period, yang harga
defaultnya adalah seminggu atau tujuh hari. Jika seorang user tetap
mempertahankan kelebihan quota di
batas soft limit lebih lama dari grace
periodyang dimilikinya, maka soft
limit ini akan berubah menjadi hard limit.
Kemudian karena sifat hard limit,
dia tidak akan memperoleh tambahan alokasi
lagi. Saat user tersebut
mengembalikan lagi pemakaian ruang disk di bawah batas
quota yang dimilikinya, grace
periodakan diset ulang.
B.
PRASYARAT
Kemampuan awal yang dipersyaratkan
untuk mempelajari modul ini adalah :
1. Peserta diklat telah lulus modul
/ materi diklat Menginstalasi perangkat
jaringan LAN (Local Area Network )
2. Peserta diklat menguasai
pengetahuan pengoperasian computer`
3. Peserta diklat mampu
mengoperasikan komputer sesuai dengan intruksi
manual book.
C.
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
1. Petunjuk Bagi Siswa
Siswa diharapkan mampu berperan
aktif dan berinteraksidengan
sumber belajar yang mendukungnya,
karena itu harus diperhatikan beberapa
hal sebagai berikut :
A. Langkah langkah Belajar
Modul ini berisi materi mengenai
kompetensi Mengadministrasi Server dalam
jaringan yang tersambung jaringan Luas, oleh sebab itu
perlu diperhatikan
beberapa hal agar peserta diklat
lebih berkompeten dan professional, yaitu :
3
1) Apa yang harus dikerjakan pertama
kali dalam Mengadministrasi Server
dalam jaringan yang tersambung jaringanlokal?
2) Bagaimana cara Mengadministrasi Server dalam jaringan
yang
tersambung jaringanLuas ( WAN )?
3) Apakah diagnosis permasalahan
Mengadministrasi Server dalam jaringan
dan instalasi perangkat server yang
tersambung jaringan lokal atau luas
sudah sesuai dengan aturan dan
apakah sistem dapat bekerja dengan baik
dan benar ?
B. Perlengkapan yang Harus Dipersiapkan
Untuk menunjang kelancaran tugas yang akan Anda lakukan, maka
persiapkanlah seluruh perlengkapan
yang diperlukan sesuai dengan jenis tugas
pada masing-masing kegiatan
pemelajaran.
C. Hasil Pelatihan
Anda
akan mampu melakukan
tugas/pekerjaan permasalahan
Mengadministrasi Serverdalam
jaringan yang tersambung jaringan.
2. Peran Guru
Guru yang akan mengajarkan modul ini
hendaknya mempersiapkan diri sebaik-baiknya yaitu mencakup aspek strategi
pemelajaran, penguasaan materi,
pemilihan metode, alat bantu media
pemelajarandan perangkat evaluasinya.
D.
TUJUAN AKHIR
Setelah mempelajari modul ini,
peserta diklat diharapkan kompeten dan
professional melakukan tugas/pekerjaan Mengadministrasi Server dalam
jaringan sesuai kebutuhan yang
dihadapi.
4
E .
Kompetensi
KOMPETENSI : Mengadministrasi sever di dalam jaringan
KODE
: NTW.MNT.201.(2).A
DURASI PEMELAJARAN : 120 Jam @ 45 menit
A
B C D
E F G
LEVEL KOMPETENSI
KUNCI
2
1 2 2
1 2 2
5
F.
CEK KEMAMPUAN
Untuk mengetahui kemampuan awal yang
telah Anda miliki, maka isilah cek lis
() seperti pada table di bawah ini
dengan sikap jujur dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Saya dapat
Melakukan
Pekerjaan ini
dengan
Kompeten
Sub
Kompetensi
Pernyataan
Ya
Tidak
Bila
Jawaban
Ya
Kerjakan
1. membahas tentang
mengidentifikasi
jenjang pengguna dan
aplikasi pada jaringan
Tes Formatif
1
2. mengatur service yang
berjalan pada server Tes Formatif
2
3. Mampu mengisolasi
permasalahandan
instalasiyang
tersambung jaringan
Tes Formatif
3
4. Membahas tentang
mengisi log sheet /
report sheet
Tes Formatif
4
5. Security
Tes Formatif
5
Mengadministrasi
server dalam
jaringan
6. Melaporkan hasil
Adminisrtasi server Tes Formatif
6
Apabila anda menjawab TIDAK pada salah satu pernyataan diatas, maka
pelajarilah modul ini.
6
BAB II
PEMELAJARAN
A.
RENCANA PEMELAJARAN SISWA
Kompetensi : Jaringan Komputer
Sub Kompetensi : Mengadministrasi
server dalam jaringan
Jenis Kegiatan TanggalWaktu
Tempat
Belajar
Alasan
Perubahan
Tanda
Tangan
Guru
Membahas tentang
Mengidentifikasi
jenjang pengguna
dan aplikasi pada
jaringan
mengatur service
yang berjalan pada
server
Mampu mengisolasi
permasalahandan
instalasiyang
tersambung jaringan
Membahas tentang
mengisi log sheet /
report sheet
Security
Melaporkan hasil
Adminisrtasi server
7
B. KEGIATAN BELAJAR
7. Kegiatan Belajar 1 : membahas
tentang mengidentifikasi jenjang
pengguna dan aplikasi pada jaringan
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
1. Peserta diklat mampu mengetahui
posisi user dan admin serta aplikasi yang
dapat digunakan atau difungsikan.
2. Peserta diklat mampu mengetatahui
Performance dan kondisi administrasi
server dalam jaringan
b. Uraian Materi 1
Mengadministrasi server dalam
jaringan merupakan pekerjaan yang harus
dilakukan oleh administrator
jaringan. Pekerjaan ini memerlukan ketelitian dan
kesabaran yang tinggi agar di dapat
hasil yang baik.
Komputer yang terhubung jaringan local
atau luas harus diatur dengan baik
oleh seorang admin,baik dari sisi
akses data , pembagian kegunaan atau
pembagian pakai , kemanan dan
kenyamanan data untuk di akses , dan masih
banyak lagi yang harus di tata rapi
oleh seorang administrator jaringan.Pada
Materi ini kita akan membahas
tentang mengidentifikasikan jenjang pengguna
dan aplikasi pada jaringan. Sistem operasi yang akan kita gunakan sebagai
user adalah Linux Red hat 9.0 dan
dari sisi client menggunakan linux atau
windows.
Seringkali masing-masing user
menyimpan datanya tanpa memperhatikan
kapasitas harddisk komputer
tersebut. Tentu saja hal in akan menimbulkan
masalah-masalah yang membuat pusing
seorang administrator
Untuk mengatasi agar masing-masing
user tidak dapat menyimpan data
melebihi kapasitas yang diizinkan ,
maka seorang administrator perlu
menerapkan pemberian disk quota pada
masing-masing usertersebut. Akan
tetapi mungkin saja ada beberapa
user yang ingin diberikan disk quotayang
lebih besar atau bahkan mungkin
diberikan disk quota yang tidak terbatas.
Karena itu dengan penerapan disk
quotaini dapat diatur pembagian quota
masing-masing usersesuai dengan yang
dikehendaki.
8
Kernel merupakan inti dari sistem
operasi Linux. Program-program lainnya
seperti kompiler, editor, window
manager dsb adalah paket distribusi yang
disertakan melengkapi sistem Linux.
Kernel berisi program yang dimuat saat
boot dan berfungsi sebagai interface
antara software dan hardware. Kernel
juga bertugas menangani permintaan
membaca atau menulis peralatan disk,
melakukan tugas-tugas network,
proses input/output, manajemen memori,
dsb. Kita harus mengkonfigurasikan
kernel dan mengkompilenya agar benar-benar efisien dan sesuai dengan sistem Linux
kita. Pada dasarnya linux adalah
kernel. Program-program lainnya
seperti kompiler, editor, window manager
dsb yang disertakan adalah paket
distribusi yang melengkapi kernel menjadi
sebuah sistem yang operasi yang
lengkap. Informasi mengenai perkembangan
kernel khususnya yang terbaru bisa
dilihat di homepage http://www.kernel.org
atau http://www.linuxtoday.org.
Konfigurasi Quota
Sebelum mencoba untuk menggunakan
disk quota perlu diingat bahwa quota
harus sudah dikonfigurasi di kernel
anda dan sistem anda sudah terinstall
paket quota. Pada Linux Redhat versi
6.2, paket quota bisa diinstall dengan
rpm jika saat instalasi sistem,
paket quota tidak dipilih. Setelah itu konfigurasi
ulang kernel anda dan pada bagian
quota supportketikkan y :
Quota support (CONFIG_QUOTA) [n] y
Pada Linux redhat 6.2, jika quota
sudah diinstall, maka secara otomatis saat
booting sistem akan mengaktifkan
quota. Untuk mengecek apakah quota
sudah aktif lakukan perintah berikut
:
# /usr/sbin/quotacheck avug
Kemudian hidupkan quota :
# /usr/sbin/quotaon -avug
Setelah itu anda harus menyunting
file /etc/fstab untuk mengaktifkan disk
quota per baris file sistem, dimana
anda dapat mengaktifkan quota untuk
masing-masing user atau group atau
keduanya untuk semua file sistem yang
ada di Linux. Sebelum quota
diaktifkan tampilan file /etc/fstab adalah sbb:
9
/dev/hda1 / ext2 defaults 1 1
/dev/hda2 /home ext2 defaults 1 1
Untuk mengaktifkan quota user,
tambahkan usrquota pada kolom keempat
setelah defaults menjadi :
/dev/hda1 / ext2 defaults 1 1
/dev/hda2 /home ext2
defaults,usrquota 1 1
Cara untuk mengaktifkan quota group
hampir sama, yaitu hanya dengan
mengganti options usrquota menjadi
grpquota. Sedangkan untuk mengaktifkan
keduanya, dapat dilakukan dengan
mengubah options seperti berikut :
/dev/hda1 / ext2 defaults 1 1
/dev/hda2 /home ext2
defaults,usrquota,grpquota 1 1
Kemudian perlu dibuat juga file yang
berfungsi menyimpan record quota yaitu
quota.user dan quota.group. Keduanya
harus diset owner sebagai root, dan
hanya boleh di read-write oleh root
saja. File ini biasa diletakkan di partisi
/home.
# cd /home
# touch quota.user
# touch quota.group
# chmod 600 quota.user
# chmod 600 quota.group
Untuk keterangan lebih lanjut
tentang fstab, baca manualnya :
# man fstab
Selanjutnya reboot sistem agar quota
dapat berjalan. Jika operasi sudah
berjalan normal anda tidak perlu
lagi menjalankan perintah quotacheck dan
quotaon. Anda hanya perlu memastikan
bahwa quota benar-benar sudah
diaktifkan. Cara yang mudah untuk
melakukan ini ialah dengan menjalankan
perintah quota v. Dari keluaran
perintah ini dapat anda lihat satu baris
informasi tentang pemakaian disk dan
batas quota saat itu untuk masing-masing file sistem yang telah diaktifkan
quotanya.
Untuk mengalokasikan batas quota
digunakan perintah edquota. Perintah
dapat digunakan baik untuk mengatur
quota seorang user maupun quota
10
sebuah group. Apabila perintah
edquota digunakan untuk mengatur quota
seorang user maka setelah perintah
edquota bisa diikuti dengan flag u atau
bisa juga tidak, baru kemudian
diikuti namauser yang akan diatur quotanya.
Jika peintah edquota tidak diikuti
flag, maka secara default perintah edquota
tersebut dianggap akan mengatur
quota seorang user alias menggunakan flag
u. Karena itu, jika perintah edquota
ini akan digunakan untuk mengatur quota
sebuah group, maka setelah perintah
ini harus diikuti flag g baru kemudian
diikuti nama group yang akan diatur
quotanya. Selain itu perintha edquota ini
juga dapat digunakan untuk mengatur
quota dua atau lebih user atau group
sekaligus. Sintaksnya :
# edquota <user1>
<user2> <user3> dst
dan untuk mengatur dua atau lebih
group digunakan :
# edquota -g <group1>
<group2> <group3> dst
Ketika perintah edquota diminta,
secara otomatis sistem akan menggunakan
fasilitas teks editor vi untuk
menyunting batas-batas quota yang dikehendaki.
Penggunaan perintah edquota dapat
dilihat pada contoh berikut :
Untuk edit quota user
# edquota u bagus
Quotas for user bagus:
/dev/hda2: blocks in use: 2594,
limits (soft = 5000, hard = 6500)
inodes in use: 356, limits (soft =
1000, hard = 1500)
"blocks in use" adalah
jumlah total blok (dalam kilobyte) yang telah dipakai
oleh user. "inodes in use"
adalah jumlah total file yang dimiliki user dalam
partisi tersebut.
Untuk edit quota group
# edquota g asisten
Quotas for group asisten:
/dev/hda4: blocks in use: 5799,
limits (soft = 8000, hard = 10000)
inodes in use: 1454, limits (soft =
3000, hard = 4000)
Seringkali seorang administrator
ingin supaya ia dapat mengatur batas quota
pada suatu rentang uid atau user ID,
sehingga dia tidak perlu memberikan
batas quota masing-masing user satu
demi satu yang tentu saja akan
11
memakan waktu dan tenaga. Hal ini dapat
dilakukan dengan menggunakan
flag p pada perintah edquota. Hal
pertama yang harus dilakukan dalam
penduplikasian batas quota untuk
sejumlah user ini adalah menentukan batas
quota yanag akan dijadikan contoh
atau prototype pada seorang user saja.
Setelah itu proses duplikasi dapat
dilakukan. Jika diasumsikan shell anda
adalah csh dan user ID dimulai pada
nomor 500 maka digunakan perintah :
# edquota -p bob `awk -F: '$3 >
499 {print $1}' /etc/passwd`
Jika anda ingin mengeset sendiri
grace periode, dapat dilakukan perintah
edquota t. Maka akan ditampilkan :
# edquota -t
Time units may be: days, hours,
minutes, or seconds
Grace period before enforcing soft
limits for users:
/dev/hda2: block grace period: 0
days, file grace period: 0 days
Jika anda ingin mengeset grace
periode menjadi 5 hari maka anda cukup
mengubah angka 0 days menjadi 5
days, disesuaikan dengan block dan
filenya.
Keterangan selengkapnya baca di
manual :
# man edquota
Setelah disk quota aktif pada
system, tentu saja administrator ingin memeriksa
batas quota dan kapasitas disk quota
yang telah digunakan. Untuk melakukan
hal itu, selain dapat menggunakan
perintah quota, juga dapat digunakan
perintah repquota. Perintah quota
hanya dapat digunakan oleh seorang user
untuk memeriksa quota user dan
group, dan pemakaian kapasitas disk yang
dimilikinya. Perintah ini tidak
bisa digunkan untuk melihat informasi
quota
yang dimiliki user lain atau group
lain, jika hanya menggunakan account user
biasa. Hanya superuser atau yang
memiliki account root yang dapat melihat
informasi quota y ang dimiliki user
lain beserta pemakaiannya. Perintah
repquota dapat digunakan untuk
mendapatkan ringkasan dari semua informasi
quota dan pemakaian disk untuk file system
yang telah diaktifkan quotanya.
12
Berbeda dengan perintah edquota,
pada perintah repquota ini jika anda tidak
menambahkan flag apapun, secara
otomatis yang akan ditampilkan adalah
quota untuk masing-masing user dan
quota untuk masing-masing group (jika
keduanya ada). Jadi misalkan ingin
melihat alokasi quota tiap user di file
system /home digunakan perintah :
# repquota u /home
misalnya tipe user di file sistem
/home ini telah diatur, akan muncul tampilan :
Block limits File limits
User used soft hard grace used soft
hard grace
root --175419 0 0 14679 0 0
bin --18000 0 0 735 0 0
uucp --729 0 0 23 0 0
man --57 0 0 10 0 0
bagus --13046 15360 19200 806 1500
2250
andri --2838 5120 6400 377 1000 1500
Penggunaan perintah quota v oleh
seorang user dapat dilakukan untuk
melihat batas quota yang dimilkinya
di file system tertentu. Sebagai contoh di
bawah ini user adjie akan melihat
batas quota yang dimilikinya :
# quota v
Disk quotas for user adjie (uid 501)
:
Filesystem blocks quota limit grace
files quota limit grace
/home 525* 500 550 5days 17 0 0
/usr 0 500 550 0 0 0
Pada file system /home dari contoh
di atas dapat dilihat bahwa user tersebut
telah lewat 25 blok dari batas quota
yang diizinkan dan mempunyai sisa
perpanjangan waktu 5 hari lagi.
Tanda asterisk (*) menunjukkan bahwa user
tersebut saat ini telah melewati
batas quota yang dimilikinya. File system yang
tidak digunakan sama sekali oleh
user biasanya tidak akan ditampilkan dalam
keluaran peintah quota, meskipun
user tersebut mempunyai jatah quota pada
file system tersebut. Jadi pada
contoh di atas (user adjie selain punya quota di
/home juga ada di /usr). Jika
perintah quota digunakan tanpa flag apapun,
maka quota user adjie di /usr tidak
akan ditampilkan karena dia sama sekali
13
belum menggunakan jatah quotanya di
file system tersebut. Tapi karena
perintah edquota menggunakan flagv
maka semua informasi tentang quota
yang dimilikinya akan ditampilkan.
c. Rangkuman 1
Membahas tentang mengidentifikasi
jenjang pengguna dan aplikasi , membuat
seoarang admin jaringan harus bisa
mengatur quata untuk client client nya
agar tidak saling tubrukan dan
acakacakan. Data yang ada wadah jaringan
tesebut harus diberi wewenang sesuai
dengan kebutuhan setiap client atau
server.Akan tetapi server selalu
dapat menjalankan disfungsi atau aplikasi yang
akan diinginkannya.
d. Tugas 1
1. konfigurasi quata
e. Tes Formatif 1
1) Jelaskan fungsi dari quata
2)
Jelaskan yang dimaksud dengan hard limit dan soft limit
f.
Kunci Jawaban Formatif 1
1.
Fungsi dari Quata adalah Untuk mengatasi agar masing-masing user tidak
dapat menyimpan data melebihi
kapasitas yang diizinkan,
II. Hard limit tidak boleh dilewati.
Setelah seorang user mencapai hard
limitnya, dia tidak akan mendapatkan
tambahan alokasi baru pada file
sistem tersebut. Sebagai contoh jika
user tersebut mempunyai hard limit
500 blok dalam sebuah file sistem
saat dia telah mengggunakan 490 blok,
karena usaha ini akan gagal karena
sudah melewati hard limitnya
Sebaliknya soft limit dapat dilewati
tapi hanya selama waktu yang telah
ditetapkan. Periode ini dikenal
dengan sebutan grace period, yang harga
defaultnya adalah seminggu atau
tujuh hari. Jika seorang user tetap
mempertahankan kelebihan quota di
batas soft limit lebih lama dari grace
periodyang dimilikinya, maka soft
limit ini akan berubah menjadi hard limit.
14
Kemudian karena sifat hard limit,
dia tidak akan memperoleh tambahan
alokasi lagi. Saat user tersebut
mengembalikan lagi pemakaian ruang disk
di bawah batas quota yang
dimilikinya, grace period akan diset ulang.
a. Lembar Kerja 1
Alat dan bahan
1) Komputer dengan sistem operasi
LinuxRed hat 9.0
2) Komputer terhubung jaringan LAN
3) Sebelum mencoba untuk menggunakan
disk quota perlu diingat bahwa
quota harus sudah dikonfigurasi di
kernel anda dan sistem anda sudah
terinstall paket quota
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1) Berdoalah sebelum memulai
kegiatan belajar.
2) Gunakan alas kaki yang terbuat
dari karet untuk menghindari aliran listrik
ketubuh (tersengat listrik)
3) Bacalah dan pahami petunjuk
praktikum pada setiap lembar kegiatan
belajar.
4) Letakkan Komputerpada tempat yang
aman.
5) Pastikan komputer dalam keadaan
baik, semua kabel penghubung
terkoneksi dengan baik.
6) Jangan meletakkan benda yang
dapat mengeluarkan medan
elektromagnetik di komputer(magnet,
handphone, dan sebagainya).
7) Jangan meletakkan makanan dan
minuman diatas komputer
8) Gunakanlah komputersesuai
fungsinya dengan hati-hati.
Langkah Kerja
1. Untuk edit quota user
# edquota u bagus
Quotas for user bagus:
/dev/hda2: blocks in use: 2594,
limits (soft = 5000, hard = 6500)
inodes in use: 356, limits (soft =
1000, hard = 1500)
2. Untuk edit quota group
# edquota g asisten
15
Quotas for group asisten:
/dev/hda4: blocks in use: 5799,
limits (soft = 8000, hard = 10000)
inodesin use: 1454, limits (soft =
3000, hard = 4000)
2. Kegiatan Belajar 2: Mengatur
service yang berjalan pada server
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
1) Peserta diklat mampu mengatur
service yang berjalan pada server
2) Peserta diklat mengetahui
pengertian, konfigurasi, instalasi dan
menjalankan samba server
b. Uraian Materi 2
Mengatur service yang berjalan pada
server
1. Samba
Samba adalah server yang sangat
powerful yang dapat membuat sistem
berbasis Unix (seperti Linux) untuk
melakukan sharing resource dengan sistem
berbasis Windows. Hal ini tentu
sangat berguna pada sebuah LAN yang terdiri
atas beberapa workstation dengan
flatform sistem operasi Linux dan Windows
sehingga dapat lebih efisien dengan
adanya pembagian resource, seperti file
dan printer, untuk dapat digunakan
secara bersama-sama. Samba merupakan
sebuah software aplikasi buatan
Andrew Tridgel dari ANU (Australian National
University) dengan
mengimplementasikan protokol SMB (Server Message
Block) pada sistem operasi Unix.
Protokol ini kadang-kadang dapat berlaku
sebagai protokol CIFS (Common
Internet File Sistem), LanManager, NetBIOS.
Protokol SMB ini dapat membuat
sebuah komputer dengan sistem operasi Unix
menjadi file atau print server
menjadi file atau print server atau seperti klien
ftp untuk mengakses share SMB baik
di Samba server atau di sever lain yang
kompatibel seperti Windows NT,
mendukung nameserving dan browsing
NetBIOS, dan lain-lain.
2. Mekanisme SMB
2.1. Username dan Password
16
Untuk memahami hubungan antara
Linux/Samba/Windows, kita harus
mempelajari sistem file, printer,
dan user pada kedua operating sistem.
Beberapa manajemen pengaturan
username dan password :
Linux Password Authentication Module
(PAM), akan membuat
autentikasi user dengan PDC sehingga
kita tetap mempunyai dua user, satu
di lokal dan satu lagi di PDC , tapi
user hanya perlu menyimpan password
hanya dalam sistem window.
Samba sebagai PDC, akan menyimpan
login dan password pada sistem
Linux.
Membuat solusi sendiri dengan Perl,
kita dapat membuat sendiri. Hal
ini dilakukan dengan menggunakan
Winperl dan modul-modul Perl yang
memungkinkan pengubahan paa Security
Access Manager (SAM), untuk
meng-update daftar password PDC.
Script Perl pada sisi Linux dapat
berkomunikasi dengan script WinPerl
untuk menjaga sinkrionisasi account.
2.2. Encrypted Password
Sejak Windows NT 4, Windows 98, dan
Windows 95 OSR2, Windows
menggunakan password terenkripsi
saat berkomunikasi menggunakan PDC
dan setiap server yang memerlukan
autentikasi (termasuk Linux dan Samba).
Alogoritma enkripsi Windows berbeda
dengan UNIX, sehingga tidak
kompatibel. Untuk menangani hal itu,
kita dapat melakukan pilihan-pilihan
sebagai berikut :
Mengedit Registry pada klien Windows
untuk mendisable penggunaan
password terenkripsi. Bagian
registry yang harus diubah terdapat pada
direktori docs paket Samba.
Mengkonfigurasi Samba agar
menngunakan password terenkripsi
Windows.
Pilihan pertama mempunyai kelebihan
dengan tidak adanya pola password
yang lebih kompleks. Pada sisi lain,
kita harus membuat registry yang tetap
pada semua klien. Untuk pilihan
kedua sebaliknya, yakni sedikit lebih
kompleks pada sisi server, tapi kita
tidak usah mengubah bagian klien.
17
2.3. Perbedaan smbd dengan nmbd
Sebenarnya Samba disusun atas dua
damon, yatu smbd dan nmbd. Smbd
adalah daemon yang secara nyata
menangani servis sharing file sistem dan
printer untuk klien. Pada saat
sebuah klien melakukan autentikasi, smbd
akan membuatkan duplikat dirinya,
bagian asli akan kembali ke port 139
untuk mendengarkan permintaan baru
dan bagian duplikat menangani
koneksi terhadap klien. Dulikat ini
juga mengubah ID user efektifnya dari
root ke user yang terautentikasi.
Misalnya , kalau user smkti melakukan
autentikasi dengan smbd, duplikat
baru akan berjalan dengan permisi
smkti, dan bukannya permisi root).
Duplikat ini akan berada di memory
selama masih terkoneksi dengan
klien.
Daemon nmbd bertanggung-jawab untuk
menangani permintaan server
name NetBIOS. Ia akan mendengarkan
port 137, tidak seperti smbd, nmbd
tidak membuat contoh dirinya untuk
menangani setiap pertanyaan. Kedua
daemon itu harus dijalankan agar
Samba bekerja dengan baik.
3. Instalasi Paket Samba Server
Paket Samba release
terbaru bisa dilihat di homepage Samba
:
http://us1.samba.org/samba/samba.htmlatau
melalui FTP site: 63.238.153.11.
Bila tersedia, paket juga bisa
diambil melalui ftp site-ftp site terdekat.
Pada
modul ini, kita akan coba untuk
menginstall paket : samba-2.0.7.tar.gz.
Pastikan file source
ini sudah didownload dan diletakkan di direktori
/usr/local/src (atau direktori
lainnya).
3.1. Instalasi Dalam Bentuk Tarball
Instalasi dalam bentuk tarball
adalah instalasi dengan source dalam bentuk file
berekstensi tar.gz. Instalasi ini
hanya bisa dilakukan dengan account root. Berikut
adalah langkah-langkah instalasinya
:
Masukkan ke direktori tempat
diletakkannya source Samba :
# cd /usr/local/src
Kemudian ekstrak file tersebut
dengan perintah :
18
# tar zxvf samba-2.0.7.tar.gz
Setelah diekstark akan terbentuk
direktori samba-2.0.7, masuklah ke direktori
tersebut, dan di sana akan terdapat
direktori source, docs , dan sebagainya : l
# cd samba-2.0.7
Lalu masuklah ke direktori source
dan jalankan script configure yang ada di sana.
Dalam konfigurasi ini, kita dapat
menambahkan beberapa option, misalnya kita
akan menambahkan option sebagai
berikut :
Option Deskripsi
--with-pam Agar Samba dapat menggunakan Password
Authentication
Module (PAM).
--with-mmap Agar mendukung MMAP
untuk meningkatkan
performansi Samba.
# ./configure -with-smbmount
-with-pam --with-mmap
Kemudian install Samba dengan
mengetikkan perintah make lalu make install:
# make all
# make install
Samba akan terinstall di direktori
/usr/local/samba. Setelah perintah instalasi di
atas dieksekusi, akan terbentuk
direktori bin yang berisi sejumlah file binary yang
berfungsi seperti untuk mengontrol
Samba server seperti smbd, nmbd, dan
smbclient, dan lain-lain.
Samba akan terinstall di direktori
/usr/local/samba.
# install m 755 script
/mksmbpasswd.sh /usr/bin/
Perintah ini akan menginstall script
mksmbpasswd.sh pada direktori /usr/bin/.
Script ini diperlukan untuk mensetup
user Samba diijinkan terkoneksi ke server via
file smbpasswd.
Untuk mempelajari Samba secara lebih mendalam, kita dapat membaca
manualnya yang disertakana dalam
paket. Manual Samba secara default terletak
di direktori /usr/local/samba/man.
Agar manual Samba bisa dibaca (diakses)
dengan perintah man pada shell
Linux, lakukan sebagai berikut :
19
# cp /usr/local/samba/man/man1/*
/usr/man/man1
# cp /usr/local/samba/man/man5/*
/usr/man/man5
# cp /usr/local/samba/man/man7/*
/usr/man/man7
# cp /usr/local/samba/man/man8/*
/usr/man/man8
4. Konfigurasi Samba Server
Dalam membuat konfigurasi Samba
server ini sangat bergantung pada
kebutuhan dan arsitektur dari
jaringan komputer kita. Misalkan Samba server
ini bisa dikonfigurasikan hanya
terkoneksi satu klien atau bahkan terkoneksi
dengan 1000 klien. File dokumentasi
konfigurasi lengkap Samba server ini
dapat didownload
di internet dengan
alamat:
http://www.openna.com/books/floppy.tgz.
Untuk menjalankan Samba server,
dibutuhkan file-file berikut ini dan
harus dibuat atau dikopi pada direktori-direktori yang cocok pada server
kita.
4.1. Konfigurasi file smb.conf
File
konfigurasi utama untuk
Samba server ini
adalah
/usr/local/samba/lib/smb.conf,
dimana kita dapat menentukan direktori yang
ingin kita akses dari komputer
Windows, IP address mana yang diijinkan, dsb.
Pada file ini juga terdapat banyak
sekali option (pilihan). Untuk informasi lebih
lanjut tentang berbagai setting dan
parameter dapat dilihat di dokumentasi
Samba.
Konfigurasi yang akan kita bahas di
bawah adalah file konfigurasi minimal Samba
yang mendukung password terenkripsi.
Kita harus terlebih dahulu mengkopikan
file konfigurasi default lalu
mengeditnya sesuai dengan yang kita inginkan :
# cd /usr/local/samba/examples
# cp smb.conf.default
/usr/local/samba/lib
# cd /usr/local/samba/lib
# mv smb.conf.default smb.conf
# pico smb.conf
workgroup= SMKTI
20
Isilah dengan workgroup server kita,
yang akan tampak saat diminta oleh klien.
Klien dan server harus mempunyai
workgroup yang sama.
server string= Samba Server
Option ini akan menampilkan string
yang akan ditampilkan pada user dalam
comment box print manager, atau pada
koneksi IPC pada bagian net view pada
komputer Windows.
encrypted password= True
Jika option ini diset True, Samba akan menggunakan password
terenkripsi
bukan menggunakan password berbentuk
teks sederhana saat berhubungan
dengan klien. Password terenkripsi
ini tidak akan bisa dideteksi dengan sniffer.
Untuk keamanan sebaiknya option ini
diset True.
security= user
Bila option security ini diisi
dengan user, klien harus masuk (log-on) dengan
username dan password yang benar,
jika tidak, koneksi akan diputus (connection
refused). Hal ini berarti bahwa
username dan password yang benar harus terdapat
pada file /etc/password sistem Linux dan file /etc/smbpasswd pada Samba
server, jika tidak koneksi dari
klien akan gagal.
smb passwd file= /etc/smbpasswd
Option ini menentukan letak file
smbpasswd terenkripsi. File smbpasswd
ini
merupakan kopi dari file /etc/passwd sistem Linux yang berisi username
dan
password yang valid agar bisa
terkoneksi dengan Samba server. Samba server
akan membaca file ini (smbpasswd)
saat ada permintaan koneksi.
log file= /var/log/samba/log.%m
21
Option ini menyatakan letak file log
yang dicatat Samba. Dengan ekstensi %m kita
dapat membuat file log yang terpisah
untuk masing-masing user atau mesin yang
log-on pada Samba server.
socket options= IPTOS_LOWDELAY
TCP_NODELAY
Dengan option ini kita dapat
menentukan paramater-parameter konfigurasi Samba
untuk meningkatkan performansi
Samba. Secara default, koneksi untuk jaringan
lokal dibuat maksimal, dan
meningkatkan performansi Samba server dalam
transfer file.
domain master= Yes
Option ini untuk mengeset Samba
server daemon nmbd sebagai domain master
browser untuk group yang telah
ditentukan. Option ini biasanya harus diset Yes
hanya dalam satu Samba server untuk
keseluruhan Samba server yang lain pada
workgroup dan jaringan yang sama.
local master= Yes
Dengan option di atas, Samba server
daemon, nmbd, akan mencoba untuk
menjadidomain master browser pada
workgroup yang telah ditentukan.
preferred master= Yes
Option preferred master akan
menentukan dan mengontrol jika nmbd dibuat
sebagai master browser untuk
workgroup yang bersangkutan.
os level= 65
Dengan mengatur nilai os level, nmbd
dapat menjadi master browser lokal untuk
workgroup pada daerah broadcast lokal.
Jika terdapat NT server pada jaringan
kita, dan kita ingin agar Samba
server Linux menjadi browser lokal untuk
workgroup pada broadcast lokal maka
option di atas harus diisi 65. Ingat option
ini hanya untuk satu Linux Samba
server.
dns proxy= No
22
Bila diset yes , Samba server daemon nmbd ketika menjadi
sebuah WINS
server dan nama Net BIOS belum
teregistrasi, maka ia harus memperlakukan
nama Net BIOS kata demi kata sebagai
nama DNS. Jika kita belum pernah
mengkonfigurasikan Samba sebagai
WINS Server, kita tidak usah membuat option
ini Yes. Dengan memilih Yes juga
akan dapat mengurangi performansi Samba.
name resolve order= lmhosts host
bcast
Option ini menyatakan nama servis
yang dipakai untuk mengubah hostname ke IP
address. Pilihan di atas akan
menyebabkan file lmhosts lokal Samba akan dituju
terlebih dahulu.
bind interfaces only= True
Jika option ini diset True, kita
dapat membatasi interface-interface yang
melayani permintaan smb. Sebaiknya
option ini diset demikian untuk keamanan.
interfaces= eth0 192.168.1.1
Option di atas berguna untuk
menentukan jenis interface yang digunakan Samba
server saat digunakan browsing dan
registrasi nama, pada contoh di atas
yakni
eth0 dengan IP address 192.168.1.1.
Defaultnya, Samba akan mengecek semua
device pada kernel.
hosts deny= ALL
Kita dapat menentukan host-host yang
tidak boleh mengakses Samba. Secara
default kita melarang akses dari
seluruh host, dan mengijinkan akses untuk host-host tertentu yang didefinisikan
pada hosts allow di bawah ini.
hosts allow= 192.168.1.4 127.0.0.1
Host-host yang diijinkan untuk
mengakses Samba server didefinisikan pada bagian
ini, pada contoh di atas kita
mengijinkan host dengan IP 192.168.1.4 dan
localhost 127.0.0.1.
debug level= 1
23
Di sini kita dapat menentukan level
log pada file smb.conf. Sebaiknya debug
level ini tidak lebih dari 2,
karena server akan log file yang tidak
perlu setelah
melakukan operasi sehingga akan
menurunkan performansi.
create mask= 0644
Option create mask akan menset
permisi-permisi yang penting yakni bila terjadi
mapping dari DOS ke permisi UNIX.
Jika dibuat 0644, semua file yang dibuat atau
dikopi dari WINDOWS ke sistem UNIX
akan mempunya permisi 0644 secara
default (untuk lebih jelasnya
dibahas pada bagian sistem opersai Linux).
directory mask= 0755
Mirip seperti di atas, hanya ini
berlaku untuk semua direktori yang dikopi atau
dibuat dari Windows ke sistem UNIX
akan mempunyai permisi default 0755.
level2 oplocks= True
Jika option ini dibuat True, akan
meningkatkan keandalan file-file akses yang
tidak umum ditulis seperti file-file
aplikasi .EXE.
read raw= no
Ini berguna untuk menentukan apakah
Samba server akan mendukung
permintaan raw read SMB saat
mentransfer data pada klien. Agar mapping
memory lebih efektif, sebaiknya
option ini dibuat no.
write cache size= 262144
Option ini akan membuat Samba
meningkatkan keandalan sistem jika terjadi
kemacetan disk subsystem. Nilai
option ini dinyatakan dalam byte (262144=256k)
comment= Temporary File Space
Option ini untuk menyatakan komentar
yang akan terlihat saat ada permintaan
klien ke server.
path= /tmp
Kita dapat menentukan direktori mana
user service ini diberikan akses.
read only= No
24
Maksud option di atas adalah kita
dapat menentukan apakah user hanya dapat
membaca file atau tidak. Jika diisi
No user tidak hanya dapat mebaca file saja.
valid user= admin
Option ini berisi daftar user yang
diijinkan login. Pada contoh di atas user admin
diijinkan untuk akses.
invalid users= root bin daemon
nobody named sys tty disk mem kmem users
Option invalid users berisi daftar yang tidak diijinkan login yang
biasanya user
paranoid. Sebenarnya hal ini hanya
untuk memastikan setting yang tidak benar
dan dapat membahayakan dari segi
keamanan
4.2. Konfigurasi file /etc/Imhosts
File
/etc/lmhosts adalah file untuk memetakan nama Net BIOS Samba ke IP
address. Format file ini mirip /etc/hosts, tapi komponen dari hostname harus
sesuai dengan format penamaan Net
BIOS. Pertama-tama kita harus membuat file
/etc/lmhosts ini.
# touch /etc/lmhosts
Pada file ini, tambahkan host-host
klien sbb:
# pico /etc/lmhosts
127.0.0.1 Localhost
192.168.1.1 smkti1
192.168.1.2 smkti2
192.168.1.3 smkti3
Teruskan pengisian file di atas
untuk semua hosts yang adadalam network kita.
4.3. Konfigurasi file
/etc/pam.d/samba
File ini berguna untuk menjalankan
autentikasi pam (untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada bagian security).
Lakukan perintah berikut ini :
# touch /etc/pam.d/samba
# pico /etc/pam.d/samba
Tambahkan baris-baris berikut ini:
25
Auth required
/lib/security/pam_pwdb.so nullok shadow
Account required
/lib/security/pam_pwdb.so
4.4. Konfigurasi file
/etc/logrotate.d/samba
File konfigurasi ini akan
menampilkan file-file logtiap minggu secara otomatis.
# touch /etc/logrotate.d/samba
Tambahkan baris-baris berikut ini :
/var/log/samba/log.nmb {
notifempty
missingok
prostrotate
/usr/bin/killall HUP nmbd
endrotate
}
/var/log/samba/log.smb {
notifempty
missingok
postrotate
/usr/bin/killall HUP smbd
endotrate
}
4.5. Membuat password ClienSamba
terenkripsi
File /etc/smbpasswd adalah file
password Samba yang terenkripsi. File ini berisi
username, UID, password terenkripsi
masing-masing user yang dapat mengakses
Samba. Jika seorang user tidak
terdaftar dalam file ini, maka ia tidak dapat
melakukan koneksi ke server. Untuk
membuat account Samba, user-user samba
harus sudah ada dalam file /etc/passwd Linux. Jika kita ingin
menambahkan
user yang dapat mengakses Samba,
kita harus menambahkan nama user tersebut
26
pada file /etc/passwd sistem Linux
kita sbb: (Misal kita ingin menambahkan user
smbclient).
# adduser smbclient
# passwd smbclient
Changing password for user smbclient
New UNIX password:
Retype new UNIX password:
passwd:all authentication tokens
updated successfully
Setelah kita manambahkan semua
client Samba pada file /etc/passwd, Kita
dapat membuat file /etc/smbpasswd dari file /etc/passwd dari Linux server
(Ingat agar semua user yang akan
mengakses samba sudah ada dalam file
/etc/passwd) dengan perintah sbb:
# cat /etc/passwd | mksmbpasswd.sh
> /etc/smbpasswd
Kemudian kita harus membuat account
user Samba pada file /etc/smbpasswd
sebelum kita dapat menggunakannya.
# smbpasswd a smbclient
New SMB password:
Retype new SMB password:
Added user smbclient
Password changed for user smbclient.
Kemudian ubahlah setting permisi
file smbpasswd ini agar hanya bisa dibaca dan
ditulisi oleh account root :
# chmod 600 /etc/smbpasswd
Untuk memeriksa kesalahan dalam
penulisan file smb.conf, lakukan perintah ini :
# testparm
Untuk menjalankan dan menghentikan
daemon Samba, nmbd dan smbd secara
otomatis kita dapat menjalankan
script file /etc/rc.d/init.d/smb. Pastikan bahwa
27
file ini mempunyai permisi yang
hanya bisa dibaca, ditulis, dan dieksekusi oleh
user root.
# chmod 700 /etc/rc.d/init.d/smb
Lalu buat simbolik link rc.d pada
Samba dengan perintah :
# chkconfig -add smb
Agar sript Samba secara otomatis
menjalankan daemon nmbd dan smbd saat
sistem dihidupkan (atau direboot)
lakukan perintah berikut ini :
# chkconfig -level 345 smb on
5. Menjalankan Samba
Sebelum menjalankan Samba kita harus
membuat direktori seperti yang sudah
didefinisikan pada file Makefile.
Hal ini karena direktori ini tidk secara otomatis
dibuat saat mengeksekusi perintah
make install.
# mkdir /usr/local/samba/var
Samba dapat dijalankan dengan dua
macam cara. Pertama dijalankan sebagai
daemon dan kedua menjalankannya dari
inetd. Samba yang dijalankan sebagai
daemon akan sedikit lebih cepat dalam melayani permintaan
client jika
dibandingkan dengan Samba yang
dijalankan dari inetd. Biasanya berbagai
distribusi Linux sudah mempunyai
script untuk menstart dan menstop servis
Samba. Untuk menjalankan Samba kita harus
menjalankan daemon smbd dan
nmbd. Lakukan perintah berikut ini :
# /usr/local/samba/bin/smbd D
# /usr/local/samba/bin/nmbd D
Agar Samba selalu dijalankan setiap
kali Linux melakukan booting, kita dapat
menambahkan baris-baris di atas pada
file /etc/rc.d/rc.local :
# pico /etc/rc.d/rc.local
/usr/local/samba/bin/smbd D
28
/usr/local/samba/bin/nmbd -D
Apabila dalam sistem kita tidak
mempunyai script untuk menjalankan Samba
secara otomatis, maka kita harus
menuliskannya secara manual. Misalkan dengan
cara membuat file
/usr/local/bin/startsmb/ untuk
menjalankan dan
menghentikan secara otomatis daemon
Samba server.
# pico /usr/local/samba/bin/startsmb
Tambahkan baris-baris berikut ini :
#!/bin/sh
/usr/local/samba/bin/smbd D
/usr/local/samba/bin/nmbd -D
Untuk menjalankan Samba kita tinggal
mengeksekusi file startsmb tersebut.
# /usr/local/samba/bin/startsmb
Untuk mematikan Samba, kill proses
smbd dengan cara sbb :
# ps ax|grep smbd
Dengan perintah di atas akan tampak
proses smbd beserta nomor PID-nya.
# kill -9 [nomor PID smbd]
c. Rangkuman 2
Samba adalah server yang sangat
powerful yang dapat membuat sistem
berbasis Unix (seperti Linux) untuk
melakukan sharing resource dengan sistem
berbasis Windows. Hal ini tentu
sangat berguna pada sebuah LAN yang terdiri
atas beberapa workstation dengan
flatform sistem operasi Linux dan Windows
sehingga dapat lebih efisien dengan
adanya pembagian resource, seperti file
dan printer, untuk dapat digunakan
secara bersama-sama. Samba merupakan
sebuah software aplikasi buatan
Andrew Tridgel dari ANU (Australian National
29
University) dengan
mengimplementasikan protokol SMB (Server Message
Block) pada sistem operasi Unix.
Protokol ini kadang-kadang dapat berlaku
sebagai protokol CIFS (Common
Internet File Sistem), LanManager, NetBIOS.
Protokol SMB ini dapat membuat
sebuah komputer dengan sistem operasi Unix
menjadi file atau print server
menjadi file atau print server atau seperti klien
ftp untuk mengakses share SMB baik
di Samba server atau di sever lain yang
kompatibel seperti Windows NT,
mendukung nameserving dan browsing
NetBIOS, dan lain-lain.
d. Tugas 2
e. Tes Formatif 2
f. Kunci Jawaban Formatif 2
g. Lembar Kerja 2
3. Kegiatan Belajar 3 :mengecek
kondisi server berdasarkan log file .
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
1. Memahami arti dan fungsi dari
sebuah proxy server.
2. Memahami konsep parent-siblings
3. Memahami perbedaan proxy server
yang dijalankan yang dijalankan pada
mode httpd-accelerator dan
proxy-caching mode
4. Mengetahui file-file konfigurasi
proxy server.
5. Membuat konfigurasi file
squid.conf
6. Mengetahui file-file log squid
b. Uraian Materi 3
mengecek kondisi server berdasarkan
log file
1. Proxy Server
Proxy server sudah menjadi hal yang
popular di kalangan para pengguna
internet saat ini, berkaitan dengan kemampuannya untuk
menghemat
bandwith, meningkatkan keamanan, dan
menambah kecepatan web-surfing.
Dalam jaringan yang menerapkan
sistem proxy, hubungan komunikasi ke
internet dilakukan melalui sistem
pendelegasian. Komputer-komputer yang
dapat dikenali oleh internet
bertindak sebagai wakil.
30
2. Proxy Server Squid
Proxy server yang cukup popular saat
ini adalah squid, karena selain gratis
juga mendukung ICP. ICP digunakan
untuk pertukaran data tentang suatu URL
dengan cache-cache lainnya. Secara
sederhana, squid dapat dikatakan sebagai
software yang diaplikasikan untuk
membuat http atau ftp cache. Cara kerja
squid dapat dianalogikan seperti
browser (IE/Opera/Netscape) yang
menyimpan data suatu site di hardisk
sehingga untuk menampilkan site yang
sama tinggal mengambil data di
cachenya.
Squid dapat dikonfigurasikan sebagai
:
Mode httpd-accelerator untuk
meningkatkan performansi web server kita.
Proxy caching-server agar seluruh
user dalam jaringan kita dapat
menggunakan squid untuk mengakses
internet.
Pada konfigurasi pertama, squid
server berlaku seperti reverse proxy-cache,
squid akan menerima permintaan
client, memberikan data di cachenya, jika
tidak ada akan mengambil langsung
dari server aslinya (reverse proxy).
Sebagai proxy cache server, kita
dapat mengontrol secara keseluruhan kinerja
jaringan kita dan memberlakukan
beberapa aturan dalam memberkian data
yang dapat dilihat, diakses atau
didownload. Kita juga dapat mengontrol
penggunaan bandwith, waktu koneksi
dan sebagainya. Sebuah proxy cache
dapat dikonfigurasikan sebagai Squid dapat menghemat bandwith dapat
diterangkan sebagai berikut :
Misal suatu host memin ta www.detik.com, maka squid akan mengambil
dan
meletakkannya di hardisk server
untuk selanjutnya diambil oleh host yang
bersangkutan. Bila ada host lain
yang meminta data yang sama, server tidak
perlu lagi mendownloadnya dari
www.detik.com, tapi cukup memberikan data
yang ada di cachenya sehingga akan
lebih cepat dan menghemat bandwith.
Untuk lebih jelasnya perhatikan
gambar berikut ini:
31
Host A
Host B
Host C
Internet
LAN
LAN
WAN WAN
Router Router
Gambar Posisi host di internet
Selain itu, squid dapat melakukan
filtering, yaitu squid dapat memblok
permintaan cliet terhadap URL-URL
tertentu, sehingga pengelola jaringan
dapatlebih santai tanpa khawatir adanya penyalahgunaan
yang tidak
dikehendaki. Dalam squid dikenal
istilah parent dan sibling. Parent akan
mengambil langsung ke web site yang
diminta, sedangkan sibling akan
mencarinya dulu ke parent. Bila
tidak ada, maka sibling mencarinya langsung
ke web site yang bersangkutan.
Sebuah proxy cache dapat
dikonfigurasikan untuk berjalan standalone server
atau sebagai hierarki cache dengan
dengan proxy-proxy lainnya, yang akan
kita bahas lebih lanjut berikut ini.
Standalone server, tanpa parent dan
sibling
Ini merupakan konfigurasi yang paling
sederhana yang biasa dipakai oleh ISP
(Internet Service Provider)dan
warung internet dimana squid server local akan
langsung mencari ke web server
www.detik.comuntuk memenuhi permintaan
client bila data tidak terdapat di
cache.
Sibling tanpa parent
Biasanya konfigurasi ini dipakai
untuk jaringan yang tidak terlalu besar.
Permintaan oleh klien pada suatu URL
akan diterima lokal yang akan
mencarinya ke sibling , bila tidak
ada, lokal akan langsung mencarinya
langsung ke webserver yang
bersangkutan.
32
Parent dan sibling
Biasanya konfigurasi ini diterapkan
untuk jaringan yang besar. Efisiensi
jaringan ini cukup baik, karena yang
bekerja untuk mendapatkan halaman web
keluar jaringan hanyalah parent
sisanya sibling dan para client tidak dapat
memperolehnya secara langsung
(dengan firewall). Klien yang meminta
halaman web www.detik.comakan
diterima squid server lokal yang kemudian
akan memeriksa cachenya, bila tidak
ada dia akan mencari ke sibling, bila ada
sibling akan memberikannya ke lokal,
namun bila tidak ada lokal akan meminta
ke parent. Sebagai parent ia harus
melayani permintaan ini. Walaupun ia tidak
memiliki halaman yang diminta, ia
harus memenuhinya dengan mengambil
langsungke www.detik.com. Setelah
itu permintaan dikembalikan ke lokal dan
akhirnya ke klien.
3. Hierarki Squid
Server proxy dapat dihubungkan
dengan server-server proxy lain dan
membentuk hierarki seperti pada
sebuah organisasi. Jika server proxy
bergabung dalam sebuah hierarki,
sebuah server proxy bisa memilih untuk
mengambil dokumen yang diinginkan
dari server proxy lain dalam hierarki atau
mengambil dari server asal. Hierarki
ini terdiri dari cache pada tingkat nasional,
regional, dan organisasi. Dalam
prototipe ini cache pada tingkat nasional
melayani permintaan akses untuk
domain negara tersebut. Misalnya terdapat
permintaan dokumen dari URL
http://www.republika.co.id yang berada di
bawah domain id (Indonesia), maka
dokumen tersebut diminta dari cache
tingkat nasional di Indonesia.
33
CACHE
NASIONAL
CACHE
NASIONAL CACHE
NASIONAL
CACHE
NASIONAL
CACHE
REGIONAL
CACHE
REGIONAL
CACHE
REGIONAL
CACHE
REGIONAL
CACHE
REGIONAL
CACHE
REGIONAL
CACHE
REGIONAL
CACHE
REGIONAL
CACHE
REGIONAL
CACHE
INTERNASIONAL
USER
USER
USER
Gambar 4. Prototipe hierarki cache
4. Instalasi Squid
Untuk mendapatkan source
squid terbaru dapat
download di
ftp://squid.nalr.fr/squid/atau
homepage squid http://www.squid-cache.org/.
Dalam modul ini kita akan melakukan
instalasi secara manual yaitu squid-2.3.STABLE2-src.tar.gz. Sebelum instalasi
pastikan source ini sudah ada (misal di
direktori /usr/local).
1.
Masuklah ke direktori /usr/local/ dan ekstark source dengan perintah:
# cd /usr/local
# tar zxvf
squid-2.3.STABLE2-src.tar.gz
2. Squid proxy-server tidak dapat
berjalan sebagai sebagai super user root, oleh
karena itu kita harus membuat
account khusus tanpa shell untuk menjalankan
Squid Proxy Server :
# useradd d /cache/ -r s /dev/null
2>&1
# mkdir /cache/
# chown R squid.squid /cache/
Perintah pertama akan menambahkan
user squid ke file /etc/passwd, lalu
membuat direktori /cache (jika belum ada) kemudian mengubah
kepemilikan
direktori /cache ke user squid.
34
3. Setelah proses ekstarksi akan
terbentuk direktori squid-2.3.STABLE2-src,
masuk ke direktori tersebut dan
lakukan konfigure otomatis yang akan
memberikan output berupa file
Makefile.
# ./configure
--prefix=/usr/local/squid
4.
Selanjutnya lakukan kompilasi dan install sbb:
# make
# make install
Hasil instalasi bisa dilihat di
direktori /usr/local/squid. Di dalamnya terdapat
direktori /bin, /logs dan /etc.
5. Konfigurasi Squid
Setelah proses instalasi selesai,
langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi
squid. File konfigurasi ini biasanya terletak pada
direktori /usr/local/squid/etc.
Squid biasanya
sudah menyediakan file konfigurasi
default yaitu
squid.conf.default, yang berisi
parameter-parameter squid secara lengkap, berikut
deskripsi serta contoh
penggunaannya.
5.1. Konfigurasi file Squid.conf
Dalam direktori /usr/local/squid/bin
akan terdapat file-file sbb:
squid programutama
dnsserver server
untuk melayani request
pemetaan
ip <-> nama tiap child proses
squid
cachemgr program tambahan untuk memantau server secara
otomatis
runchace script untuk memulai squid
Sedangkan dalam direktori
/usr/local/squid/etc akan terdapat file-file konfigurasi
sbb :
squid.conf.default file konfigurasi squid default
mime.conf.default file konfigurasi
mime default
Sedangkan file-file log akan
terdapat pada direktori /usr/local/squid/logs, yaitu :
access.log mencatat log aktivitas-aktivitas yang
dilakukan oleh klien.
35
cache.log mencatat log yang dicatat oleh cache server.
store.log mencatat setiap log yang berhubungan dengan
database.
5.2. Konfigurasi Mode
Httpd-Accelerator
Berikut kita akan membahas
bagian-bagian yang perlu diedit pada file squid.conf :
http_port 80
Option ini menyatakan nomor port
yang akan digunakan Squid untuk permintaan
HTTP client. Jika diset 80, client
akan seolah-olah terkoneksi dengan Webserver
Apache.
icp_port 0
Option ini menentukan nomor port
tempat Squid mengirim dan menerima
permintaan ICP dari cache lainnya.
Untuk mendisable kita set 0, karena kita
mengkonfigurasi Squid sebagai mode
accelerator Web Server. ICP diperlukan
hanya pada multilevel cache dengan
multilevel siblings dan parent.
acl QUERY urlpath_regex cgi-bin \?
and no_cache deny QUERY
Option ini menyatakan objek yang
tidak pernah dicached.
cache_mem 16 MB
Option ini menyatakan jumlah memori (RAM) yang
digunakan untuk caching.
Squid menggunakan memori lebih besar
dari nilai yang tertera. Sebaiknya jumlah
ini sepertiga dari memori total.
cache_dir ufs /cache 200 16 256
Option cache_dir menyatakan jenis sistem storage yang
digunakan (ufs).
Space disk sebesar 200 MB, jumlah
subdirektori tingkat pertama dalam direktori
cache adalah 16 dan jumlah
subdirektori tingkat kedua yang dibuat dalam
direktori cache tingkat pertama
adalah 256. Dalam mode accelerator hal ini
berkaitan dengan besar dan jumlah
file yang ingin di tampilkan pada webserver
Apache.
emulate_httpd_log on
36
Jika option ini dibuat ON, Squid
akan membuat format file log yang sama
dengan Webserver Apache. Hal ini
berguna terutama jika kita ingin menggunakan
program seperti Webalizer.
redirect_rewrites_host_header off
Jika diset OFF, Squid tidak akan
menulis ulang suatu host.
replacement_policy GDSF
Option replacement_policy menyatakan objek dalam
cache yang akan dihapus
Squid saat proxy membutuhkan ruang
disk yang lebih banyak.
acl all src 0.0.0.0/0.0.0.0 and
http_access allow all
Options acl and http_access mengatur
batasan akses terhadap Proxy server
Squid. Pada contoh di atas, kita
berarti mengijinkan setiap orang terkoneksi lewat
proxy.
cache_mgr admin
Option cache_mgr menyatakan alamat
e-mail administrator yang bertanggung-jawab pada server.
cache_effective_user squid and
cache_effective_group squid
Options ini menyatakan UID/GID
dimana cache berjalan.
httpd_accel_host 167.205.206.100 and
httpd_accel_port 80
Dari option ini, Squid akan
mengetahui nomor port HTTP server yang sebenarnya
dan IP address yang digunakan. Pada
contoh di atas IP address webserver adalah
167.205.206.100 pada port 80.
log_icp_queries off
Jika kita tidak menggunakan ICP
sebaiknya option ini diset OFF.
cachemgr_passwd my-secret-pass
all
37
Option cachemgr_passwd menyatakan password yang
diperlukan untuk
mengakses utilitas program
cachemgr.cgi. Isilah <my-secret-pass> dengan
password yang diinginkan. Keyword
<all> akan membuat password yang sama
untuk semua
buffered_logs on
Option buffered_logs yang diset ON dapat menambah kecepatan penulisan
beberapa file log.
5.3. Konfigurasi Mode Proxy-Caching
Mode
Pada proxy-caching server, semua
user dalam network kita menggunakan Squid
untuk mengakses Internet. Tentu
saja kita dapat menerapkan beberapa
aturan
dan menghemat bandwith. Konfigurasi
Squid sebagai proxy-caching mode tidak
jauh berbeda dengan mode sebelumnya,
hanya mungkin ada beberapa option
yang diubah atau ditambahkan.
Perbedaan utama dengan mode sebelumnya
adalah adanya access control list
(ACL). ACL berguna untuk merestriksi akses
berdasarkan IP address asal (src),
IP address tujuan (dst), domain asal, domain
tujuan, berdasarkan waktu akses,
dsb. Konfigurasi ACL yang umum digunakan
adalah sebagai berikut :
Aksesberdasarkan IP address asal
acl [alamat] src a.b.c.d/e.f.g.h
Akses berdasarkan IP address tujuan
acl [alamat] dst a.b.c.d/e.f.g.h
Akses berdasarkan domain asal
acl [alamat] srcdomain [nama.domain]
Akses berdasarkan domain tujuan
acl [alamat] dstdomain [nama.domain]
Untuk lebih jelasnya perhatikan
contoh isi file konfigurasi proxy-cache server
berikut ini :
# pico squid.conf
38
icp_port 0
acl QUERY urlpath_regex cgi-bin \?
no_cache deny QUERY
cache_mem 16 MB
cache_dir ufs /cache 200 16 256
redirect_rewrites_host_header off
replacement_policy GDSF
Misalkan kita ingin agar proxy
server Squid hanya membolehkan akses untuk
client dalam jaringan kita dan proxy
server itu sendiri dengan menggunakan port-port tertentu yaitu 80 (http), 21
(ftp), 23 (telnet) 25 (smtp), dan 443 (https).
Selain itu, proxy Squid akan meolak
setiap IP address asal dan semua port yang
mencoba terkoneksi.Bila jaringan kita menggunakan IP Private kelas C
192.168.1.0 kita dapat membuat
konfigurasi sbb :
acl localnet src
192.168.1.0/255.255.255.0
acl localhost src
127.0.0.1/255.255.255.255
acl Safe_ports port 80 443 210 119
70 21 1025-65535
acl CONNECT method CONNECT
acl all src 0.0.0.0/0.0.0.0
http_access allow localnet
http_access allow localhost
http_access deny !Safe_ports
http_access deny CONNECT
http_access deny all
cache_mgr admin@nama.domain
cache_effective_user squid
cache_effective_group squid
log_icp_queries off
cachemgr_passwd my-secret-pass all
buffered_logs on
39
Sedangkan option-option yang lain
sama seperti yang sudah dijelaskan untuk
mode sebelumnya.
6. Menjalankan Squid
Setelah membuat konfigurasi Squid lewat
file squid.conf, selanjutnya kita harus
menstart squid agar server itu dapat
berjalan dengan baik. Proses squid
sebaiknya dijalankan oleh user squid
dan bukan oleh root demi keamanan.
To run Squid server in
httpd-accelerator mode, the following files are
required and must
be created or copied to the
appropriate directories on your server.
Copy the squid.conf file in the
/etc/squid/ directory.
Copy the squid script file in the
/etc/rc.d/init.d/ directory.
Copy the squid file in the
/etc/logrotate.d/ directory.
To run Squid server in proxy-caching
mode, the following files are required
and must be
created or copied to the appropriate
directories on your server.
Copy the squid.conf file in the
/etc/squid/ directory.
Copy the squid script file in the /etc/rc.d/init.d/
directory.
Copy the squid file in the
/etc/logrotate.d/ directory.
Create the squid script file (touch
/etc/rc.d/init.d/squid) and add:
#!/bin/bash
# squid This shell script takes care
of starting and stopping
# Squid Internet Object Cache
#
# chkconfig: -90 25
# description: Squid -Internet
Object Cache. Internet object caching is \
# a way to store requested Internet
objects (i.e., data available \
# via the HTTP, FTP, and gopher
protocols) on a system closer to the \
# requesting site than to the
source. Web browsers can then use the \
# local Squid cache as a proxy HTTP
server, reducing access time as \
40
# well as bandwidth consumption.
# pidfile: /var/run/squid.pid
# config: /etc/squid/squid.conf
Untuk menjalankan squid Pertama-tama
kita harus membuat user squid yang
akan menjalankan proses Squid proxy
server. Loginlah sebagai user squid dan
lakukan perintah berikut ini :
# squid z
Perintah ini akan membuat direktori
cache sebanyak dan sedalam yang telah
dideklarasikan pada file squid.conf.
Lalu jalankan program squid :
# /usr/loacl/squid/bin/squid sY
&
Perhatikan pesan yang muncul pada
console, dan perhatikan juga file
/usr/local/squid/log/cache.log
barangkali terjadi suatu kegagalan atau error.
Agar saat sistem direboot program
Squid akan langsung berjalan secara
otomatis, tambahkan baris berikut
ini pada file /etc/rc.d/rc.local/ :
# pico /etc/rc.d/rc.local
Tambahlah baris-baris berikut ini :
/usr/local/squid/bin/squid sY &
c. Rangkuman 3
d. Tugas 3
a. Instalasi Squid
b. Konfigurasi Squid.conf
c. Konfigurasi Mode Proxy-Caching
Mod
d. Menjalankan Squid
e. Tes Formatif 3
f. Kunci Jawaban Formatif 3
g. Lembar Kerja 3
1. Instalasi Squid:
# cp squid-2.3.STABLE2-src.tar.gz
/usr/local
41
# cd /usr/local
# tar zxvf squid-2.3.STABLE2-src.tar.gz
# useradd d /cache/ -r s /dev/null
2>&1
# mkdir /cache/
# chown R squid.squid /cache/
# ./configure
--prefix=/usr/local/squid
# make
# make install
2. Konfigurasi squid.conf
Httpd-Accelerator
http_port 80
icp_port 0
acl QUERY urlpath_regex cgi-bin \?
and no_cache deny QUERY
cache_mem 16 MB
cache_dir ufs /cache 200 16 256
emulate_httpd_log on
redirect_rewrites_host_header off
replacement_policy GDSF
acl all src 0.0.0.0/0.0.0.0 and
http_access allow all
cache_mgr admin
cache_effective_user squid and
cache_effective_group squid
httpd_accel_host 167.205.206.100 and
httpd_accel_port 80
log_icp_queries off
cachemgr_passwd my-secret-pass all
buffered_logs on
3. Konfigurasi Mode Proxy-Caching
Mod
icp_port 0
acl QUERY urlpath_regex cgi-bin \?
no_cache deny QUERY
cache_mem 16 MB
42
cache_dir ufs /cache 200 16 256
redirect_rewrites_host_header off
replacement_policy GDSF
acl localnet src
192.168.1.0/255.255.255.0
acl localhost
src127.0.0.1/255.255.255.255
acl Safe_ports port 80 443 210 119
70 21 1025-65535
acl CONNECT method CONNECT
acl all src 0.0.0.0/0.0.0.0
http_access allow localnet
http_access allow localhost
http_access deny !Safe_ports
http_access deny CONNECT
http_access deny all
cache_mgr admin@nama.domain
cache_effective_user squid
cache_effective_group squid
log_icp_queries off
cachemgr_passwd my-secret-pass all
buffered_logs on
4. Menjalankan Squid
Loginlah sebagai squid
login : squid
# squid z
# /usr/loacl/squid/bin/squid sY
&
# pico /etc/rc.d/rc.local
Tambahkan baris berikut ini :
/usr/local/squid/bin/squid sY &
4. Kegiatan Belajar 4 :tentang
mengisi log sheet / report sheet
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
b. Uraian Materi 4
43
Membahas tentang mengisi log sheet /
report sheet
Disini hanya akan diberikan
pengenalan tentang sintaks SQL dalam MySQL yang
sederhana dan paling sering
digunakan baik untuk penggunaan biasa ataupun
untuk administratif.
Berikut adalah beberapa sintaks
dasar SQL dalam MySQL
a. Level Database
Membuatdatabase
Untuk membuat database baru,
sehingga tidak berlaku jika database sudah
ada atau anda tidak memiliki
privilege.
Sintaksnya :
CREATE DATABASE nama_db
Menghapus database
Untuk menghapus database beserta
seluruh table di dalamnya. Perintah ini
tidak berlaku jika database tidak ada
atau anda tidak memiliki privilege.
Sintaksnya :
DROP DATABASE nama_db
Menggunakan database
Untuk menjadikan database menjadi
default dan referensi dari table yang
nantinya anda gunakan. Perintah ini
tidak berlaku jika database tidak ada
atau anda tidak memiliki privilege.
Sintaksnya :
USE nama_db
Menampilkan database
Untuk menampilkan daftar yang ada
dalam system saat itu. Sintaksnya :
SHOW DATABASES
Tampilannya adalah :
44
+-----------+
| Database |
+-----------+
| contoh_db |
| mysql |
| test |
| ujian |
+-----------+
4 rows in set (0.00 sec)
b. Level Tabel
Membuat table
Untuk membuat table minimal anda
harus menentukan namanya dan tipe
kolom yang anda inginkan. Sintaks
yang paling sederhana (tanpa ada
definisi lain) adalah :
CREATE TABLE nama_tbl
(kolom1 tipekolom1(),kolom2
tipekolom2(), )
Contoh : Anda ingin membuat table
dengan nama profil yang memiliki
kolom nama (bertipe char, lebar 20),
kolom umur (bertipe integer), kolom
jenis_kelamin (bertipe enum, berisi
M dan F). Sintaksnya :
CREATE TABLE profil (
nama CHAR(20), umur INT NOT NULL,
jenis_kelamin ENUM(F,M) )
Sedangkan perintah yang agak lengkap
dalam membuat sebuah table
adalah dengan menyertakan definisi
tertentu. Misalnya perintah seperti ini :
CREATE TABLE peserta (
No SMALLINT UNSIGNED NOT NULL
AUTO_INCREMENT,
Nama CHAR(30) NOT NULL,
BidangStudi ENUM(TS,WD) NOT
NULL,
PRIMARY KEY (No),
INDEX (Nama, BidangStudi) )
Perintah di atas berarti membuat table
peserta dengan kolom No sebagai
PRIMARY KEY yaitu indeks table yang
unik yang tidak bisa diduplikat
dengan atribut AUTO_INCREMENT yaitu
kolom yang otomatis dapat
45
mengurutkan angka yang diisikan
padanya. Sedangkan kolom Nama dan
BidangStudi dijadikan indeks biasa.
Membuat indeks pada table
Menambahkan indeks pada table yang
sudah ada baik yang unik ataupun
yang biasa.
Sintaksnya :
CREATE INDEX nama_index ON nama_tbl
(nama_kolom)
CREATE UNIQUE INDEX nama_index ON
nama_tbl (nama_kolom)
Menghapus table
Untuk menghapus table dalam database
tertentu. Jika dilakukan maka
semua isi, indeks dan atribut lain
akan terhapus. Sintaksnya :
DROP TABLE nama_tbl
Menghapus indeks
Untuk menghapus indeks pada suatu
table. Sintaksnya :
DROP INDEX nama-index ON nama_tbl
Melihat informasi table
Untuk melihat table apa saja yang
ada di database tertentu. Sintaksnya :
SHOW TABLES FROM nama_db
Sedangkan untuk melihat deskripsi
table atau informasi tentang kolom
gunakan sintaks :
DESC nama_tbl nama_kolom
atau SHOW COLUMNS FROM nama_tbl FROM
nama_db
Misal untuk contoh di atas akan
ditampilkan :
+---------------------+
| Tables_in_contoh_db |
+---------------------+
| peserta |
| profil |
+---------------------+
2 rows in set (0.00 sec)
46
+---------------+---------------+------+-----+---------+-------+
| Field | Type | Null | Key |
Default | Extra |
+---------------+---------------+------+-----+---------+-------+
| nama | char(20) | YES | | NULL | |
| umur | int(11) | | | 0 | |
| jenis_kelamin | enum('F','M') |
YES | | NULL | |
+---------------+---------------+------+-----+---------+-------+
3 rows in set (0.02 sec)
Mendapatkan atau menampilkan
informasi dari table
Untuk menampilkan isi table dengan
option-option tertentu. Misalnya untuk
menampilkan seluruh isi table
digunakan :
SELECT * FROM nama_tbl
Untuk menampilkan kolom-kolom
tertentu saja :
SELECT kolom1,kolom2,... FROM
nama_tbl
Untuk menampilkan isi suatu kolom
dengan kondisi tertentu
SELECT kolom1 FROM nama_tbl WHERE
kolom2=isikolom
Modifikasi struktur table
Dapat digunakan untuk mengganti nama
table atau mengubah strukturnya
seperti manambah kolom atau indeks,
menghapus kolom atau indeks,
mengubah tipe kolom dsb. Sintaks
umum :
ALTER TABLE nama_tbl action
Untuk menambah kolom baru di tempat
tertentu dapat menggunakan :
ALTER TABLE nama_tbl
ADD kolom_baru type() definisi
Untuk menambah kolom_baru bertipe
integer setelah kolom1 digunakan :
ALTER TABLE nama_tbl
ADD kolom_baru INT NOT NULL AFTER
kolom1
Untuk menambah indeks baru pada
table tertentu baik yang unik ataupun
yang biasa:
ALTER TABLE nama_tbl ADD INDEX
nama_index (nama_kolom)
ALTER TABLE nama_tbl ADD UNIQUE
nama_indeks (nama_kolom)
ALTER TABLE nama_tbl ADD PRIMARY KEY
nama_indeks
(nama_kolom)
Untuk mengubah nama kolom dan
definisinya, misalnya mengubah nama
kolom_baru dengan tipe integer
menjadi new_kolom dengan tipe char
dengan lebar 30 digunakan:
47
ALTER TABLE nama_tbl
CHANGE kolom_baru new_kolom CHAR(30)
NOT NULL
Untuk menghapus suatu kolom dan
seluruh atributnya, misal menghapus
kolom1 :
ALTER TABLE nama_tbl DROP kolom1
Untuk menghapus indeks baik yang
unik ataupun yang biasa digunakan :
ALTER TABLE nama_tbl DROP nama_index
ALTER TABLE nama_tbl DROP PRIMARY
KEY
Modifikasi informasi dalam table.
Untuk menambah record atau baris
baru dalam table, sintaksnya :
INSERT INTO nama_tbl (nama_kolom)
VALUES (isi_kolom)
atau
INSERT INTO nama_tbl SET nama_kolom=isi_kolom
Misalnya untuk menambah dua baris
pada table profil dengan isi nama =
deden & ujang dan isi umur = 17
& 18 adalah :
INSERT INTO profil (nama,umur)
VALUES (deden,17), (ujang,18)
atau
INSERT INTO profil SET nama=deden, umur=17
INSERT INTO profil SET nama=ujang,
umur=18
Untuk memodifikasi record atau baris
yang sudah ada yang bersesuaian
dengan suatu kolom. Misalnya untuk
mengubah umur deden menjadi 18
pada contoh di atas dapat digunakan
sintaks :
UPDATE profil SET umur=18 WHERE
nama=deden
Untuk menghapus record atau baris
tertentu dalam suatu table. Misalnya
untuk menghapus baris yang ada nama
ujang digunakan sintaks :
DELETE FROM profil WHERE nama=ujang
Jika WHERE tidak disertakan maka
semua isi dalam table profil akan
terhapus.
2. Tipe-tipe data MySQL
MySQL dapat mengetahui beberapa tipe
data antara lain :
Data Numerik
MySQL dapat menerima masukan berupa
angka-angka yang dibagi atasa
integer (angka tanpa pecahan) dan
floating-point (angka dengan pecahan).
48
MySQL juga mengerti notasi
scientific yaitu integer atau floating-point yang
diikuti tanda e atau E, tanda + atau
-. Misalnya angka 1.34E+12 atau
3.23e-5.
Data Karakter/String
Merupakan deretan huruf yang
membentuk kata yang diapit oleh tanda
petik () atau tanda petik ganda ( ).
Data Waktu
Merupakan data yang berisi tanggal
(date) dan jam (time) misalnya 2001-10-15 untuk tanggal dengan format
YYYY-MM-DD dan 12:45:15 untuk
jam dengan format hh:mm:ss.
Data kosong (NULL)
NULL berarti kosong atau tidak diisi
data atau bisa juga berarti data yang
tidak jelas, data yang hilang
ataupun yang lainnya.
2.1 Tipe-tipe kolom MySQL
Setiap table yang dibuat dalam
database selalu terdiri atas kolom-kolom. Katika
anda membuatnya dengan perintah
CREATE TABLE, anda harus menentukan tipe
masing-masing kolom. Tiap tipe kolom
memiliki karakteristik berikut :
Jenis harga apa yang dapat diisikan
Berapa banyak ruang yang dapat
menampung harga tersebut
Bagaimana harga dari tipe tersebut
dibandingkan dan disaring
Apakah tipe tersebut boleh mengisi
dengan NULL atau tidak
Apakah tipe tersebut boleh diindeks
atau tidak
Secara garis besar kolom MySQL
terbagi menjadi tiga tipe yaitu :
Tipe kolom Numerik
Tipe kolom Karakter/String
Tipe kolom Waktu
Selanjutnya akan dijelaskan dengan
singkat anggota-anggotanya.
2.2 Tipe Numerik
Tipe ini untuk harga integer dan
floating-point. Untuk integer kolom haruslah
PRIMARY KEY atau indeks yang unik
jika ia diberi atribut AUTO_INCREMENT
49
(dapat otomatis mengurutkan angka).
Jika diberikan atribut UNSIGNED
berarti angka tidak boleh negatif.
Sedangkan atribut ZEROFILL menandakan
bahwa angka diawali dengan angka
nol.
TINYINT
Berarti integer dengan range yang
sangat kecil yaitu 2
7
sampai 2
7
-1 atau 0
sampai 2
8
-1
jika UNSIGNED. Atribut yang
dibolehkan adalah
AUTO_INCREMENT,UNSIGNED, dan
ZEROFILL. Harga default adalah NULL
jika bisa atau 0 jika NOT NULL
dengan peyimpanan 1 byte.
SMALLINT
Berarti integer dengan range yang
kecil yaitu 2
15
sampai 2
15
-1 atau 0
sampai 2
16
-1
jika UNSIGNED. Atribut yang
dibolehkan adalah
AUTO_INCREMENT,UNSIGNED, dan
ZEROFILL. Harga default adalah NULL
jika bisa atau 0 jika NOT NULL
dengan peyimpanan 2 byte.
MEDIUMINT
Berarti integer dengan range yang
sangat kecil yaitu 2
23
sampai 2
23
-1 atau
0 sampai 2
24
-1
jika UNSIGNED. Atribut yang dibolehkan adalah
AUTO_INCREMENT,UNSIGNED, dan
ZEROFILL. Harga default adalah NULL
jika bisa atau 0 jika NOT NULL
dengan peyimpanan 3 byte.
INT
Berarti integer dengan range yang
normal yaitu 2
31
sampai 2
31
-1 atau 0
sampai 2
32
-1
jika UNSIGNED. Atribut yang
dibolehkan adalah
AUTO_INCREMENT,UNSIGNED, dan
ZEROFILL. Harga default adalah NULL
jika bisa atau 0 jika NOT NULL
dengan peyimpanan 4 byte.
BIGINT
Berarti integer dengan range yang
sangat kecil yaitu 2
63
sampai 2
63
-1 atau
0 sampai 2
64
-1
jika UNSIGNED. Atribut yang dibolehkan adalah
AUTO_INCREMENT,UNSIGNED, dan
ZEROFILL. Harga default adalah NULL
jika bisa atau 0 jika NOT NULL
dengan peyimpanan 8 byte.
FLOAT
Berarti floating-point dengan range
kecil yaitu antara +1.175494351E-38
sampai +3.402823466E+38 serta dengan
single presisi. Atribut yang
50
dibolehkan adalah ZEROFILL. Harga
default NULL jika bisa atau 0 jika NOT
NULL. Tempat penyimpanan 4 byte.
DOUBLE
Berarti floating-point dengan
range besar yaitu
antara
+2.22507385072014E-308 sampai +1.7976931348623157E308 serta
dengan double presisi. Atribut yang
dibolehkan adalah ZEROFILL. Harga
default NULL jika bisa atau 0 jika
NOT NULL. Tempat penyimpanan 8 byte.
DECIMAL(M,D) atau NUMERIC(M,D)
Berarti floating-point yang
tersimpan sebagai string (1 byte untuk setiap
digit, tanda desimal, atau tanda -).
Range harga sama seperti DOUBLE.
Atribut yang dibolehkan adalah
ZEROFILL. Tempat penyimpanan sebesar M
byte. Jika D diisi 0 berarti tidak
punya nilai desimal.
2.3 Tipe String
CHAR(M)
Karakter dengan panjang 0 sampai M
byte. Atribut yang dibolehkan adalah
BINARY. Harga default adalah NULL
jika bisa atau jika NOT NULL.
Tempat pemyimpanan M byte.
VARCHAR
Variabel karakter dengan panjang 0
sampai M byte. Atribut yang
dibolehkan adalah BINARY. Harga
default adalah NULL jika bisa atau
jika NOT NULL. Tempat pemyimpanan
M+1 byte.
TINYTEXT
Teks berukuran kecil dengan panjang
0 sampai 2
8
-1 byte. Harga default
adalah NULL jika bisa atau jika NOT NULL. Tempat penyimpanan
sebanyak panjang harga plus 1 byte.
TEXT
Teks yang normal dengan panjang 0
sampai 2
16
-1 byte. Harga default
adalah NULL jika bisa atau jika NOT NULL. Tempat penyimpanan
sebanyak panjang harga plus 2
byte.
51
MEDIUMTEXT
Teks berukuran sedang dengan panjang
0 sampai 2
24
-1 byte. Harga default
adalah NULL jika bisa atau jika NOT NULL. Tempat penyimpanan
sebanyak panjang harga plus 3 byte.
LONGTEXT
Teks berukuran besar dengan panjang
0 sampai 2
32
-1 byte. Harga default
adalah NULL jika bisa atau jika NOT NULL. Tempat penyimpanan
sebanyak panjang harga plus 4 byte.
ENUM(harga1,harga2, )
Berarti kolom hanya boleh diisi
dengan salah satu dari harga yang ada.
Harga default adalah NULL jika bisa
atau harga1 jika NOT NULL. Tempat
penyimpanan adalah 1 byte untuk
enumerasi dengan anggota 1 sampai
255 dan 2 byte untuk enumerasi
dengan anggota 256 sampai 65535.
SET(harga1,harga2, )
Berarti kolom boleh dikosongi atau
diisi dengan beberapa harga dari daftar
harga yang ada. Harga default adalah
NULL jika bisa atau jika NOT
NULL. Tempat penyimpanan adalah 1
byte untuk set dengan anggota 1
sampai 8, 2 byte untuk set dengan
anggota 9 sampai 16, 3 byte untuk set
dengan anggota 17 sampai 24, 4 byte
untuk set dengan anggota 25 sampai
32, atau 8 byte untuk set dengan
anggota 33 sampai 64.
2.4 Tipe Waktu
DATE
Untuk kolom tanggal dengan format YYYY-MM-DD
dan range antara 1000-01-01 sampai 9999-12-31. Harga default adalah NULL jika
bisa atau
0000-00-00 jika NOT NULL. Tempat
penyimpanan 3 byte.
TIME
Untuk kolom jam dengan format
hh:mm:ss atau -hh:mm:ssuntuk harga
negatif. Range harga antara -838:59:59
sampai 838:59:59. Harga
default adalah NULL jika bisa atau
00:00:00 jika NOT NULL. Tempat
penyimpanan 3 byte.
52
DATETIME
Gabungan antar hari dan jam dengan
format YYYY-MM-DD hh:mm:ssdan
range antar 1000-01-01 00:00:00 sampai 9999-12-31 23:59:59. Harga
default adalah NULL jika bisa atau
0000-00-00 00:00:00 jika NOT NULL.
Tempat penyimpanan 8 byte.
TIMESTAMP
Hampir sama dengan DATETIME tapi
dengan format YYYYMMDDhhmmss
dan range antara 19700101000000
sampai suatu saat di tahun 2037. Harga
default adalah hari dan jam saat
itu. Tempat penyimpanan 4 byte.
YEAR
Untuk kolom tahun denga format YYYY
dan range antara 1900 sampai
2155. Harga default adalah NULL jika
bisa atau 0000 jika NOT NULL.
Tempat penyimpanan 3 byte.
c. Rangkuman 4
d. Tugas 4
e. Tes Formatif 4
f. Kunci Jawaban Formatif 4
g. Lembar Kerja 4
5. Kegiatan Belajar 5 :tentang
Security
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
1) Peserta diklat bisa mengamankan
server
2) Peserta diklat mampu melakaukan
update system
b. Uraian Materi 5
Apakah Linux Aman?
Sering pengguna linux beranggapan bahwa system operasi system
yang
digunakannya sudah cukup aman,
apalagi jika dibandingkan dengan system
operasi lain, hal ini membuat
pengguna menjadi lengah, padahal semua buatan
manusia tidak ada yang sempurna.
53
Pada system operasi yang
didistribusikan dengan lisensi open Source, begitu
sebuah bak atau kelemahan program
ditemukan, maka dalam waktu yang relative
singkat akan muncul update atau
versi perbaikan dari program tersebut.
Supaya kelemahan pada system tidak
bisa diserang oleh pihak yang sudah
mengetahui kelemahan tersebut,
selalu melakukan update jika ada versi yang
baru dari sebuah program atau
layanan yang berjalan pada system linux tersebut.
Tergantung pada jenis linux yang
digunakan, biasanya update tersedia diinternet
pada masing-masing situsnya. Selain
melakukan update system, untuk lebih
memperkuat keamanan system linux,
ada beberapa praktik yang dapat dilakukan.
Bab ini akan menjelaskan beberapa
caranya.
Memilih Password yang Baik
Hak akses seorang user pada system
dilindungi sebuah password. Dengan adanya
password, seorang user dapat
mengakses system. Keamanan sebuah system
tergantung pada password tersebut
karena orang tidak memiliki hak akses dapat
saja masuk ke system menggunakan
password tersebut, oleh karena password
harus dibuat agar tidak mudah
diketahui orang lain. Berikut ini beberapa hal yang
sebaiknya diperhatikan dalam membuat
password:
1. Jangan menggunakan passwaord yang
sama dengan nama login.
2. Jangan menggunakan kata yang
berhubungan dengan anda, seperti
misalnya nama anda, nama pacar atau
isteri, no.telepon, dan lain-lain
yang sudah diketahiu oleh orang
lain.
3. Jangan menggunakan password yang
terlalu pendek, gunakan minimal
6 sampai 10 karakter.
4. Gunakan kombinasi antara huruf
besar, huruf kecil, dan angka.
5. Gunakan password yang mudah
diingat tetapi susah ditebak oleh oarng
lain dan jangan menuluskan password
dimana pun.
6. Jika diperlukan password dapat
diganti setiap beberapa bulan sekali.
54
Contoh password yang aman tetapi
mudah diingat adal password yang disusun
dari singkatan sebuah kalimat,
misalnya kalimat: berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ketepian, dari kalimat
tersebut, diambil huruf depan dari setiap kata
sehingga menjadi b-rkhb-rkt kemudian
kombinasikan antara huruf besar dan
huruf kecil sehingga menjadi
B-rkhB-rkt.
Hindari Menggunakan User root
User root adalah user yang memiliki
hak akses penuh terhadap system. Jika tidak
diperlukan sebaiknya user root ini
sebaiknya tidak digunakan.Biasakan untuk
selalu bekerja menggunakan user
biasa, dan ketika hak akses root diperlukan,
gunakan perintah su.
Perintah su digunakan untuk
berpindah dari suatu user ke user lainya termasuk
untuk berpindah menjadi root. Untuk
berpindah menjadi user lain perintahnya:
# su namauser
Dimana nama user adalah user yang
akan dituju, sedangkan untuk berpindah
menjadi user root, perintahnya:
# su
Untuk lebih meningkatkan keamanan,
perintah ini dapat dibatasi sehingga hanya
user-user tertentu saja yang dapat
menggunakannya. Caranya adalah dengan
mengedit file /etc/suauth, tambahkan
baris berikut pada file tersebut:
Root:ALL EXCEPT GROUP wheel: DENY
Baris tersebut akan membatasi
perintah su hanya dapat digunakan oleh user
dalam group wheel.
Mematikan Service yang tidak
Diperlukan
55
Dalam instalasi default, biasanya
distribusi-distribusi Linux menyediakan banyak
service seperti web server, e-mail,
FTP dan lain-lain. Padahal kadang tidak semua
service tersebut diperlukan. Semakin
sedikit service yang berjalan, server tersebut
akan semakin aman.
Untuk mengetahui proses apa saja
yang berjalan pada server, gunakan perintah:
# ps aux
Atau:
# pstree
Sedangkan untuk melihat port yang
digunakan oleh masing-masing service,
gunakan perintah:
# netstat atu
Beberapa distribusi seperti Red Hat
menggunakn perintah chkconfig untuk melihat
service apa saja yang akan
dijalankan ketika server dihidupkan. Perintahnya
adalah berikut:
# chkconfig --del service
Di mana service adalah nama service
yang akan dimatikan, contohnya:
# chkconfig del sendmail
Setelah selesai mengurangi service
yang tidak diperlukan, lakukan tes dengan cara
restart server. Jika server tersebut
masih belum digunakan, hal ini untuk
memastikan bahwa memang service yang
tidak diperlukan tidak akan berjalan lagi
jika suatu hari server direstart.
Perintahnya:
# shutdown r now
56
Setelah itu periksa kembali dengan
menggunakan perintah ps atau pstree dan
netstat.
SUID dan SGID
SUID dan SGID adalah file yang
sewaktu dijalankan oleh user biasa, akan memiliki
hak akses yang sesuai dengan pemilik
file tersebut. Jadi, jika pemilik file tersebut
adalah root, maka ketika user biasa
menjalankan file tersebut, file akan memiliki
hak akses yang sama dengan root
(mengenai hak akses, dapat dibaca pada bab
sebelumnya). Berikut adalah contoh
sebuah file SUID:
-r-sr-xr-x 1 root root 36453 Jun 10
11:32
/usr/sbin/filesuid
Tanda s pada hak akses user (yang
biasanya x) menandakan bahwa itu adalah file
tersebut akan berjalan oleh user
biasa, maka file tersebut akan berjalan dengan
hak akses pemilik file tersebut,
dalam hal ini adalah root.
Berikut adalah sebuah contoh file
SGID:
-r-xr-sr-x 1 root root 36453 Jun 10
11:32
/usr/sbin/filesiud
Perhatikan tanda s pada hak akses
grup pada file tersebut yang menandakan
bahwa ini adalah file SGID. File
ini, jika dijalankan, akan berjalan dengan hak
akses grup sesuai dengan hak akses
pemilik file, dalam hal ini adalah root.
File SGID dan SUID ini sering
digunakan oleh cracker untuk mendapatkan hak
akses ke sistem. File jenis ini
harus diawasi keberadaannya. Untuk mencari file
jenis ini diseluruh sistem kita,
gunakan perintah find (tentang perintah find sudah
dibahas pada bab sebelumnya),
caranya:
57
# find / -perm -4000 -0 -perm -2000
-exec ls -ldb { } \;
>> hasil. Txt
Perintah di atas akan mencari sebuah
file SUID dan SGID mulai dari direktori root
dan menyimpan hasilnya dalam file
hasil.txt.
Hak akses SUID dan SGID dapat
dihilangkan dengan menggunakan perintah
chmod (perintah ini sudah dibahas
pada bab sebelumnya), perintahnya:
# chmod s namafile
Di mana namafile adalah nama file
yang akan dihilangkan hak akses SUID atau
SGID-nya.
Periksa File yang TidaK Ada
Pemiliknya
File yang tidak ada pemiliknya dapat
mengindikasikan adanya seseorang yang
berhasil memasuki sistem tanpa ijin.
Carilah file semacam ini secara periodik dan
jika ditemukan, file tersebut dapat
dihapus atau dimasukkan ke dalam salah satu
user dengan perintah chown. Cara
mencari tipe file seperti ini adalah dengan
perintah:
# find / -nouser -o -nogroup
Untuk mengganti pemilik file
perintahnya:
# chown user.grup namafile
Dimana user adalah user yang akan
dijalankan pemilik file dan grup adalah grup
dari user tersebut, sedangkan
namafile adalah namafile yang akan diganti
pemiliknya.
58
Menggunakan umask
Perintah umask digunakan untuk
mendifinisikan hak akses yang akan diterapkan
ketika sebuah file dibuat. Perintah
umask 022 akan membuat hak akses setiap file
yang baru dibuat manjadi 644 atau
read write untuk pemilik file dan read untuk
group dan other.
Tambahkan perintah umask 022
tersebut pada file /etc/profile sehingga
setiap
kali komputer dihidupkan, perintah
tersebut akan dijalankan.
Menggunakan chattr
Perintah chattr digunakan atribut
sebuah file menjadi read-only atau hanya
bisa
dibaca dan append-only atau hanya
bisa ditambah.
Sebuah file dibuat read-only untuk
melindungi supaya tidak dapat diubah oleh
semua user termasuk user root. Jika
file tersebut perlu diubah, user root dapat
menghapus atribut read-only tersebut
terlebih dahulu, kemudian mengubah file.
Atribut appand-only digunakan supaya
file tersebut tidak dapat diubah, tetapi
hanya dapat ditambah. File log
seperti /var/log/messanges lebih baik dibuat
append-only supaya orang lain tidak
dapat menghapus isinya, caranya:
# chattr +a /var/log/messanges
Untuk mengilangkan atribut di atas,
gunakan:
# chattr -a /var/log/messanges
Untuk membuat sebauh file memiliki
atribut read-only, gunakan perintah:
# chattr +i /etc/services
Untuk melihat atribut yang sudah
di-set, gunakan perintah Isattr.
59
SSH
Jika diperlukan akses kemputer lain
dalam jaringan, jangan gunakan telnet karena
telnet mengirimkan semua informasi
termasuk data penting seperti password
dalam bentuk teks biasa.
Untuk itu SSH dapat digunakan karena
ia memiliki fungsi yang sama dengan
telnet. Bedanya, pada SSH setiap
data yang akan dikirim diacak terdahulu
sehingga lebih aman.
Sewaktu instalasi Linux, biasanya
SSH sudah terinstal, ada beberapa setting yang
dapat diubah untuk membuat SSH lebih
aman, letak file setting SSH ada di
/etc/ssh_config dan
/etc/ssh/sshd_config
Yang pertama adalah jangan
menggunakan user root untuk login; untuk
menghalangi user menggunakan user
root, set parameter permitRootLogin
menjadi no. Untuk mengakses user
root pada komputer lain, login terlebih dahulu
dengan user biasa, kemudian gunakan
perintah su untuk mengubah user menjadi
root.
Yang berikutnya, set parameter
StrictMode menjadi yes. Parameter ini akan
membuat user tidak mengakses
direktori home dari user yang lainnya.
User yang diperbolehkan untuk
mengakses sistem dengan menggunakan SSH
juga dapat dibatasi, caranya adalah
dengan menuliskannya pada parameter
AllowUsers, contohnya:
AllowUser user1 user2 user3
Pembatasan tersebut juga dapat
dilakukan berdasarkan nomor IP dari komputer
yang mengakses, untuk itu gunakan
parameter AllowHosts, contohnya:
AllowHosts 192.168.1.1 192.168.1.2
c. Rangkuman 5
d. Tugas 5
e. Tes Formatif 5
f. Kunci Jawaban Formatif 5
g. Lembar Kerja 5
6. Kegiatan Belajar 6: tentang
Melaporkan hasil Administrasi
Server
60
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
b. Uraian Materi 6
c. Rangkuman 6
d. Tugas 6
e. Tes Formatif 6
f. Kunci Jawaban Formatif 6
g. Lembar Kerja 6
61
BAB IV
PENUTUP
Demikian modul pemelajaran Mengadministrasi Server
dalam jaringan.
Materi yang telah dibahas dalam
modul ini masih sangat sedikit. Hanya sebagai
dasar saja bagi peserta diklat
diharapkan untuk belajar lebih lanjut. Diharapkan
peserta didik memanfaatkan modul ini
sebagai motivasi untuk menguasai teknik
menadministasri server dalam
jaringan yang lebih jauh sehingga
peserta diklat
dapat melakukan tindakan
pengisolasian permasalahan yang terjadi pada jaringan
lokal atau berbasis luasyang
tersambung dengan jaringan.
Setelah menyelesaikan modul ini dan
mengerjakan semua tugas serta evaluasi
maka berdasarkan kriteria penilaian,
peserta diklat dapat dinyatakan lulus/tidak
lulus. Apabila dinyatakan lulus maka
dapat melanjutkan ke modul berikutnya
sesuai dengan alur peta kedudukan
modul, sedangkan apabila dinyatakan tidak
lulus maka peserta diklat harus
mengulang modul ini dan tidak diperkenankan
mengambil modul selanjutnya.
62
DAFTAR PUSTAKA
Onno W. Purbo: Red Hat 9.0 , Desain,
dan Implementasi, Elek Media
Komputindo, Jakarta, 1998
Onno W. Purbo: Info Linux,
www.linux.com
http://www.ilmukomputer.comdiambil
pada tanggal 26 Oktober 2004
63
PERISTILAHAN/GLOSSARY
Disk cleaner :
cairan yang digunakan untuk membersihkan
headpada diskdrive
Floopy drive / diskdrive : merupakan
komponen komputer yang
digunakan untuk penggerakfloopyatau
disket
sebagai media penyimpan data
Scandisk :
adalah tool yang digunakan untuk memeriksa
struktur file sistem
Disk defragmenter : tool yang digunakan untuk mengatur struktur
atau tata letak file sehingga akan
mengurangi
fragmentasi sebuah space hardisk.
VGA card: komponen komputer yang difungsikan untuk
mengolah grafik untuk ditampilkan ke
dalam
layar monitor
CPU : Komponen ini merupakan otak dari komputer,
kecepatan dan kecerdasan prosessor
tergantung dari kecepatannya
Motherboard :
merupakan tempat dari semua komponen
komputer terpasang
Expansion card: merupakan komponen
tambahan yang
terpasang pada komputer
Heatsink : Pendingin
إرسال تعليق